Rabu, 09 Desember 2009

Arsitektur Dekonstruksi

arsitektur dekonstruksi
Nama : Eryco Fajar Rachmawan
Npm : 20305013
Kelas : 1 TB 01

Definisi : Arsitektur dekonstruksi merupakan pengembangan dari arsitektur modern.

Ciri – ciri : Penampilan bidang – bidang yang simpang siur,garis –garis yang tidak beraturan,keseluruhan struktur seperti runtuh,kontaminasi bentuk murni menuju disharmoni dan konflik, menimbulkan rasa risi dan antipati,bersifat alienasi,mencekam,menakutkan,distorsi,deviasi.

Tokoh – tokoh : Philip Johnson, Peter Esianman, Bernard Tschumi, Daniel libeskind, Frank Gerhy, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, dan Coop Himmelblau.

Gambar

bangunan ini termasuk dalam arsitektur dekonstruksi, tapi juga dapat dikategorikan dalam arsitektur modern. karena bangunan ini menggunakan dengan kaca, yang merupakan salah satu ciri dari arsitektur modern.
jika dlihat sepintas, orang akan mengatakan bangunan ini adalah sebuah perkantoran, tapi sebenarnya tidak. bangunan ini merupakan salah perpustakaan library di new york. bangunan tidak ramah lingkunagan karna kurangnya tumbuhan hijau di sekitarnya, apalagi seluruh bangunan ini menggunakan kaca, yang akan mengakibatkan pemanasan global.
bangunan ini memiliki beberapa prinsip desain, diantaranya keseimbangan, irama, proporsi dan skala.
keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan dimana sisi kiri dan kanan bangunan tersebut terlihat sama simetris dan sebaliknya, tak seimbang asimetris
pada bangunan ini termasuk dalam keseimbangan asimetris, karena bagian kanan dan kirinya tak seimbang.
irama, terbagi atas beberapa macam, tapi secara umum ada dua, yaitu dinamis dan statis. pada bangunan ini termasuk irama dinamis, karena bangunan ini memiliki bagian-bagian diagonal, yang semakin keatas semakin kecil.
proporsi adalah perbandingan antara satu bangunan dengan bangunan yang lain, dan bangunan ini termasuk bangunan yang proporsi. karena memiliki perbandingan dengan bangunan di sekitarnya.
skala pda bangunan ini termasuk dalam skala normal.

Modernisme dengan dominasi rasionalitasnya dianggap membatasi arsitek dalam menjelajahi kemungkinan bentuk-bentuk baru dalam bahasa arsitektur. Oleh karena itu, Coop Himmelblau berusaha mengeksplorasi dan mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam “bahasa arsitektural”. Coop Himmelblau berusaha menciptakan perubahan mendasar pada arsitektur, urbanisme, struktur, dan tektonik. Dapat dikatakan Coop Himmelblau berusaha mencari ”arsitektur yang merdeka”.

Walaupun cara-cara pemikiran dari geometri beserta dengan aturan atau kaidah yang ada di dalamnya bersifat mengikat, namun hasilnya pada akhirnya akan membawa kita ke dalam suatu kebebasan bentuk dan ekspresi, yaitu dunia arsitektur yang merdeka. Karena yang kita rasakan adalah form dan experience dalam bentuk ruang 3 dimensional dan waktu (space and time).

Coop Himmelblau pada sebuah fungsi pusat kegiatan sinema di Dresden Jerman. Design ini mencoba mengambil konsepsi film sebagai jendela untuk menatap dunia yang diajukan oleh Andre Bazin- seorang kritisi film Perancis. Melalui konsep inilah yang diterapkan pada seluruh fasade bangunan dalam artian definisi dinding dikaburkan ambigu melalui penggunaan bahan transparan. Selain itu konsep lain yang diajukan adalah bangunan berfungsi sebagai medium bukan dalam artian memproduksi medium atau film melainkan sebagaimana layaknya juga film sebagai media.

Desain yang dicirikan oleh dua unit gedung intricately, yakni:
- The Cinema Block, dengan delapan bioskop dan tempat duduk untuk 2600
- Crystal, gelas tempurung yang sekaligus berfungsi sebagai lobi dan publik persegi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar